Kamis, 23 Oktober 2008

FPI jihad atau Memang Suatu Tindak Pidana?

Front Pembela Islam ( FPI ) tentu saja sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat indonesia bukan? sosok ikon yang berlabelkan organisasi gerakan masa yang sepertinya ditakuti orang dan terdengar sedikit angker karena setiap gerakannya selalu membuat orang merasa takut.
saya sendiri tidak habis fikir dengan dalil-dalil agama serta berbenderakan jihad kelompok ini seperti mendapatkan akses untuk melakukan pengrusakan disetiap tempat yang menurut mereka dilarang oleh agama, tidak sadarkah mereka bahwa kita punya instansi kepolisian yang tentu saja lebih mempunyai wewenang dalam menertibkan sesuatu bukan? hal ini seperti menghapus peraturan serta undang-undang yang sudah ada dan dirancang dengan sedemikian rupa.. lalu mengapa aksi-aksinya selalu disertai frontalisme seperti insiden beberapa waktu lalu dimonas yang dimana FPI terlibat baku hantam dengan AKBB ( ALIANSI KEBANGSAAN BEBAS BERAGAMA ) yang disebabkan kelompok AKBB ini mendukung adanya aliran ahmadiyah, seharusnya mereka sadar bahwa didlam konstitusi Republik Indonesia telah di atur dalam pasal 28 mengenai " setiap masyarakat dapat kebebasan dalam berserikat dan berkumpul untuk mengeluarkan pendapat". tentunya akan keluar sebuah pertanyaan mengapa mketika melakukan suatu aksi tidak pernah ada yang ingin mengusiknya sedangkan ketika ada suatu gerakan yang lain membuat aksi dengan mudah mereka mengobrak-abrik kegiatan tersebut.. miris bukan? di mata saya jihad bukanlah alasan utama untuk bergerak secara frontal tetapi merupakan esens kedua dibalik suatu kepentingan.

dilema cinta

pada prinsipnya semua itu adalah masa transisi, diduakan oleh pasangan adalah suatu yang lumrah karena semuanya masih didalam ruang lingkup masa pencarian pasangan untuk menguatkan jatidiri dalam mejalani titian hidup. menyakiti dan tersakiti adalah sebuah klise cerita hidup dari alur suatu romansa percintaan, dalam menjalaninya terkadang manusia lebih mengandalkan perasaan daripada logika, dan ketika kita mulai terbuai dan melayang tinggi saat terjatuh akan sakit terasa bukan? artinya semua itu harus kita talar kembali dengan logika yang ada jika memang cinta itu membuat kita buta statement tersebut adalah suges yang biasa terjadi dalam menjalankan suatu hubungan percintaan sebenarnya cinta sama sekali tidak membuat kita buta segalanya tetapi perasaan itu yang membutakan cinta.
artinya sekian banyak orang yang menjalankan percintaan belum mencapai titik kedewasaan yang hakiki. pada dasarnya cinta ada karena suatu keterbiasaan dan bukan datang begitu saja. cinta adalah obyek penderita dari orang-orang yang sakit hati, anda setuju?